sebuah pilihan adalah hal yang berberat., mungkin lebih tepatnya mengambil keputusan merupakan hal yang paling berat.Saya memutuskan untuk mengambil jatah berkuliah di salah satu Institut Terbaik Bangsa kita tercinta Bangsa Indonesia. Tidak pernah terpikirkan oleh saya untuk dapat menuntut ilmu di Universitas tersebut, yang saya pikirkan adalah bagaimana saya bisa belajar dan menuntut ilmu di luar pulau tempat saya dulu tinggal ( Sumatra) lebih tepatnya lagi Provinsi Jambi.Dapat diterima di Universitas terbaik bangsa tersebut merupakan impian banyak orang, tapi tidak termasuk saya, bukan bermaksud untuk sombong,dan tidak menerima universitas tersebut, untuk level kehebatan dan kepintaran saya mengakui bahwa universitas tempat presiden pertama indonesia menuntut ilmu ini memang yang paling baik dan hebat.tapi bagi saya biasa saja, ini yang paling saya heran dari diri saya, kenapa saya hanya merasa biasa saja.
Faktor rasa biasa saja yang saya alami mungkin ada beberapa penyebab, salah satunya dari awal saya memang tidak mencari informasi tentang universitas tersebut. dan yang paling parah saya tidak menyukai kuliah di daerah ini. Bukan bermaksud untuk mencari alasan. saya memang merasa tidak cocok di sini.pertama mulai dari lingkungan, tapi mau bagaimana lagi, suka tidak suka harus suka, dan harus di jalani.
Orang tua awalnya biasa saja menanggapi saya di terima disalah satu universitas terbaik bangsa.saya ,namun kedepannya mereka mulai menaruh harapan lebih kepada saya, tidak tahu mengapa bisa berubah, saya jadi makin merasa tidak enak, dan merasa agak terbebani. (setelah ini baru akan ada masalah)
hups...ini lah masalah yang saya alami,satu semester yang saya jalani di kampus ini saya tidak lulus 3 mata kuliah dasar, dan mata kuliah tesebut adalah matakuliah wajib yang harus lulus dalam waktu 2 tahun,
berikutnya saya memasuki smester 2, pada saat ini saya mengulangi kesalahan yang sama, saya tidak lulus 3 mata kuliah dasar lanjutan, jadi total mata kuliah yang tidak lulus adalah 6. heran, sedih, dan beban menjadi satu.tidak tahu harus bagaimana. orang tua menanggapi dengan santai. "sudah dek, ntar di ulang saja disemester depan, kan masih ada waktu." ougggh.... mata saya mulai berkaca2 menanggapi perkataan orang tua saya, terlebih lagi ibu saya yang mengatakan seperti itu.
masalah yang berat baru saya alami di masa ini, masa perkuliahan, dalam hati mulai bertanya apakah saya salah masuk universitas. atau saya bodoh, idiot, atau apalah. kenapa bisa tidak lulus, rasa malu selalu membayangi saya sampai kini. saat ini ( smester 3) saya mengulangi mata kuliah dasar tersebut. dan hasilnya untuk mata kuliah yang sudah keluar nilainya , saya tidak lulus kalkulus 1 A. makin berat beban saya di smester depan , kesempatan saya masih 1 semester lagi.... tidak tahu apakah semester depan saya dapat lulus?
"Keputusan Besar di Akhir Tahun" kata-kata ini adalah sebuah kata yg penuh makna di tahun ini bagi saya,mungkin saya akan mengecewakan orang tua saya. sebuah pilihan akan saya ambil. apakah terus di sini dan melanjutkan perjuangan , atau pergi dan memulai perjuangan yang baru. mungkin saya adalah orang yang paling bodoh jika saya pergi dari sini , dan bisa dikatakan saya lari dari masalah. Dan saya hanya bisa mengucapkan sebuah kata yang paling sering di ucapkan oleh orang2 yang melakukan sebuah kesalahan, "Maaf" ya...maaf adalah kata tersebut...., tapi jika saya harus pergi dari sini kata maaf itu merupakan kata yang benar-benar tulus dari dalam hati saya...,
keputusan yang lain adalah saya tetap disini, melanjutkan perjuangan bersama teman2, dan berjuang sampai batas waktu habis.....
"Pesan Terakhir"
jika saya harus pergi dari sini, sebuah pesan yang akan saya ucapkan kepada teman2 saya , "Trimakasih" ya trimakasih ....trimakasih atas segala kerelaan kalian mengenal saya selama 1,5 tahun, kerelaan, kesediaan, dan segalanya.., hanya kata trimakasih yang bisa saya ucapkan kepada kalian semua, terlebih kepada anak2 Planologi 08. dan "Maaf: kepada semuanya yang pernah saya sakiti dan jahili, saya tidak bermaksud untuk menghina kalian. saya memang suka usil. Jika saya memang harus pergi dari sini, Saya berharap kita tetap menjadi keluarga untuk selamanya. tidak akan pernah saya lupakah semua kebaikan teman2 yang menemani saya selama 1,5 tahun ini.
jika saya tidak pergi dari sini, jelas saya akan berjuang sampai batas waktu itu habis....
keputusan yang saya ambil apapun itu, jelas akan saya tanyakan kepada ayah dan bunda tercinta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 komentar:
ayo nold, kita usaha sampai akhir!
thanx boss....
arnold, sedih deh baca postingan ini.
apalagi pas baca pesan terakhir nya..
smgt yaa nold, belajar lebih giat lagi..
gimanapun, ngga ada HMP di Institut Seni Indonesia.
jangan pindah ya nold..
hehe...
amin...
semangat arnold! kalian pasti bisa berjuang buat kalkulus itu, sayang banget kalo ninggalin ITB dan HMP yang udah didapet dari hasil kerja keras, banting segalanya
jangan pindah yaa :)
Posting Komentar